Overview
Gratis untuk subscriber Platinum, Gold, & Silver!
Klik link ini untuk melihat Panduan Layanan Serticlass!
Target Peserta
Knowledge Management dicetuskan oleh Nonaka dan Takeuchi dengan model terkenal bernama SECI (Socialization, Externalization, Combination, Internalization). Socialization (Sosialisasi) merupakan tahap awal di mana tacit knowledge pengetahuan yang ada pada seseorang dibagikan melalui interaksi, misalnya diskusi atau mentoring. Externalization (Eksternalisasi) mengubah tacit knowledge diubah menjadi explicit knowledge yang terdokumentasi. Misalnya hasil pengalaman staf karyawan disimpan atau dituangkan dalam SOP karena pengetahuan yang tertulis lebih mudah diakses dan diwariskan. Combination (Kombinasi) berbagai explicit knowledge digabungkan untuk menciptakan pengetahuan baru. Internalization (Internalisasi) explicit knowledge tadi kembali ke individu sebagai tacit knowledge. Misalnya, seorang karyawan yang baru mengikuti pelatihan lalu mempraktikkan apa yang ia pelajari hingga menjadi keahlian baru.
Kegiatan knowledge management ini penting dilakukan oleh institusi rumah sakit sehingga pengetahuan yang didapatkan oleh staf tidak hilang. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah dengan melakukan seminar Management Risiko. Seminar ini dilaksanakan untuk memfasilitasi staf yang telah mendapatkan pengetahuan kemudian membagikan pengetahuan yang mereka dapatkan ke staf di dalam organisasi/institusi. Manajemen risiko adalah proses organisasi dalam mengidentifikasi, menilai, dan mengendalikan berbagai ancaman dan tantangan terhadap pencapaian tujuan. Sumber ancaman bisa disebabkan seperti adanya ketidakpastian keuangan, kewajiban hukum, kesalahan dalam strategi manajemen, kecelakaan ataupun bencana alam.
Rumah Sakit sebagai tempat kerja dengan karakteristik khusus seperti banyaknya tenaga kerja (labor intensive), padat modal, padat teknologi, tingkat keterlibatan manusia yang tinggi (petugas RS, pasien dan pengunjung lain), kegiatan yang terus-menerus setiap hari (24 jam) serta terbukanya akses bagi bukan pekerja, sehingga menjadikan RS merupakan tempat kerja dengan risiko tinggi sehingga wajib melaksanakan management risiko rumah sakit.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka perlu dilakukan seminar Knowledge Management Risiko. Hasil luaran yang diharapkan adalah peserta pelatihan khususnya staf RSUP Prof Dr IGNG Ngoerah memiliki kemampuan dan keterampilan dalam melaksanakan manajemen risiko rumah sakit.