Kehamilan merupakan fase yang penuh perubahan fisik dan emosional. Namun, tidak sedikit ibu hamil yang mengalami gangguan kecemasan dan gangguan tidur akibat perubahan hormon, kekhawatiran akan proses persalinan, hingga tekanan sosial. Jika tidak ditangani, kecemasan kronis pada ibu hamil dapat berdampak buruk pada kesehatan janin dan ibu, meningkatkan risiko kelahiran prematur, hipertensi kehamilan, hingga gangguan tumbuh kembang janin.

Gangguan tidur seperti insomnia atau tidur tidak nyenyak juga menjadi keluhan umum pada ibu hamil, terutama pada trimester akhir. Gangguan ini seringkali berkaitan erat dengan gangguan kecemasan yang tidak disadari. Kurangnya kualitas tidur yang baik dapat menurunkan imunitas, memperburuk suasana hati, dan mempengaruhi kesiapan mental ibu menghadapi persalinan. Maka diperlukan pendekatan asuhan kebidanan yang tidak hanya fokus pada aspek fisik, tetapi juga pada ketenangan pikiran ibu hamil.

Salah satu pendekatan non-farmakologis yang mulai banyak diterapkan adalah meditasi mindfulness birthing, yaitu teknik relaksasi yang menggabungkan kesadaran penuh terhadap napas, tubuh, dan pikiran untuk menghadirkan ketenangan dalam menjalani kehamilan dan persiapan persalinan. Teknik ini terbukti efektif menurunkan kadar hormon stres, memperbaiki pola tidur, serta membantu ibu mengembangkan pola pikir positif dan adaptif terhadap rasa sakit dan ketidaknyamanan kehamilan.

Melalui webinar ini, tenaga kesehatan—khususnya bidan—didorong untuk memahami pentingnya pendekatan holistik dalam manajemen kecemasan dan gangguan tidur selama kehamilan. Penerapan mindfulness birthing dalam praktik kebidanan bukan hanya memberi manfaat jangka pendek, tetapi juga meningkatkan kualitas asuhan antenatal dan kesiapan ibu menyambut persalinan yang damai dan penuh kesadaran. Ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas layanan kebidanan berbasis kebutuhan emosional dan psikologis ibu.