Merawat pasien gagal jantung, terutama dalam kondisi akut atau terminal, merupakan pengalaman yang menuntut fisik dan emosi bagi tenaga kesehatan. Ketegangan saat menghadapi kondisi pasien yang kritis, risiko kematian yang tinggi, serta beban pengambilan keputusan cepat seringkali memicu kelelahan emosional, rasa bersalah, bahkan duka yang tidak terselesaikan. Bila tidak ditangani, kondisi ini dapat berkembang menjadi burnout, compassion fatigue, atau gangguan psikologis lain yang berdampak pada kualitas hidup dan kinerja profesional nakes.

Tenaga kesehatan kerap menomorduakan kebutuhan emosional mereka, karena terbiasa berfokus pada penyelamatan nyawa orang lain. Padahal, dukungan psikologis setelah merawat pasien dengan kondisi berat seperti gagal jantung sangat penting untuk menjaga keseimbangan mental, mencegah stres berkepanjangan, dan memungkinkan tenaga kesehatan menjalankan peran mereka secara berkelanjutan. Dibutuhkan ruang aman untuk refleksi, validasi emosi, serta strategi pemulihan diri yang sehat.

Melalui webinar ini, peserta akan diajak memahami dinamika emosional yang muncul saat dan setelah merawat pasien gagal jantung, mengenali tanda-tanda kelelahan psikologis, serta mempelajari teknik dukungan diri dan pendekatan kolektif di tempat kerja. Diharapkan, tenaga kesehatan dapat lebih siap menghadapi tantangan emosional dalam praktik klinis, tanpa mengabaikan kesehatan mental mereka sendiri